Kau pasti tahu sakitnya cinta yang tak terkatakan
Cinta yang mampu di dekap dalam bungkam
Kata orang bahkan diam berbicara
Tapi,,menurutku,hal itu tidak berlaku dalam cinta
Sebab cinta harus di ekspresikan dan pantang di bawa diam
Sebab cinta harus dinyatakan,lalu di buktikan dengan sikap
Begitu seharusnya cinta
Hari-hariku adalah penantian
Perasan gelisah yang kupikir tidak mungkin ada
Menjadi realitas yang harus ku hadapi
Dulu,aku memang menghindar dari perasaan itu
Jatuh cinta,untuk apa?
Aku orang miskin yang harus menyelesaikan sekolah
Dan juga seabrek tanggung jawab
Sebab ayahku,salah satu lelaki yang ku hormati
Telah lama di tinggal ibu
Aku tumbuh menjadi seorang lelaki
Hidupku bagiku merupakan perjungan keras tanpa batas
Tak jarang aku seperti kapal kecil yang berjalan tanpa rasi bintang
Terapung-apung,sesekali membentur karang
Namun,meliahatmu pertama kali di mesjid sore itu
Hatiku begitu saja berbicara
Kau adalah perempuanku,takdirku!
Untuk pertama kali hidup tak sekedar mengalir
Sebab,kini,aku punya cita-cita
Siapa yang bisa memilih cinta,siapa yang bisa memutusakan cinta harus hadir
Dan kepada siapa cinta harus tumbuh
Sebab cinta adalah anugrah
Rahasianya yang unik dan barangkali tak selalu bias di jelaskan
Aku mencintaimu,perempuan.
Tanpa keraguan,dan dengan keyakinan penuh,aku menjatuhkan pilihan
Dan aku bukan lelaki yang gampang menentukan pilihan
Aku adalah lelaki yang memilih
Dan sekaligus menerima resiko atas pilihan yang ku buat
Tak ada kata mundur
Mereka bilang mustahil,barangkali ada benarnya
Tapi,bukankah Tuhan adalah tampat bagi semua kemustahilan?
Itulah kenapa,dalam iman yang tak seberapa
Selama delapan tahun ini telah ku sandarkan jawaban do’a padanya
Cita-cita untuk bisa menjadi tua bersamamu
Adapun penantian panjang yang kulalui
Biarlah menjadi bagian sejarahbetapapun sakit dan membuatku tesiksa
Memandangmu dalam realita memang perih
Luka di atas luka tersiram cuka
Aku melihatmu hari ini,indah seperti biasa
Kau menggunakan baju rok n blus bermotif pink da biru
Dua warna yang menjadi favoritmu
Sebelas tahun berlalu,perempuan
kau tetap satu-satunya perempuan yang membuatku sabar dan rajin berdoa
waktu memang telah berlalu sangat cepat tanpa bisa di cegah
harus ku akui itu sama sekali tidak mengurangi keindahan perempuanku
satu wajah daun sirih yang hitam manis,tawa cerahmu,dan sorot mata keibuan
ketika di tempat-tempat lain ketulusan tetap menguap
dan sulit di temukan,aku pun datang,kepadamu
sebab pada wajah sederhana namun indah milikmu
kunikmati ketulusan melimpah
maka,dalam diam harapan kujahit
suatu hari aku akan di sisimu,saat matahari terbit
semoga kau bisa melihat perubahan yang telah ku buat dalam hidup
beberpa cerpen telah ku tulis sebagian ada yang telah ku bukukan
terima kasih telah menjadi sumber abadi inspirasiku
semoga kau tidak keberatan
selalu ku tulis inisial namamu di setiap tulisan
dengan cara itu aku terus berusaha bersamamu
menjaga cit-cita juga kesetiaan
aku tidak menyakahkan jika tak ada yang percaya
bagaimana aku sebagai lelaki yang memiliki kebutuhan
bisa tetap sendiri dan tidak tergoda macam-macam
kesalahan mereka adalah,mengira aku sendiri
mereka tidak memahami wajahmu yang menyapaku setip pagi di komputerku
mereka tidak melihat fotomu yang tersely di dompetku
meski lusuh dan berukuran sangat kecil
maafkan aku mengambilnya tanpa meminta
tapi foto itu telah memberiku energi
mereka juga tidak tahu sosokmu yang terlukis di dalam hati
dan tak pernah pudar,meski belasan tahun berlalu
dari jauh,ku lihat kau bahagia dengan kehidupanmu
itu membuatku senang,meski di satu sisi menorehkan luka
bukankah cinta harus bahagia atas kebahagiaan yang di cintai
dan tidak membiarjan di rusak ego semata?
Kau tidak tahu betapa sulitnya untuk tetap dalam ketulusan
Untuk tidak mengirim surat-surat ini padamu sampai waktunya tiba
Untuk menyimpan cinta dalam diam
Dan melewati hari dengan hati teriris-iris oleh rindu,cinta cemburu.
Pernah aku menangis dan ingin menyerah atas cinta yang dia pilihkan untukku
Tapi,perempuanku juga keajaiban yang di kirimkan Tuhan.
Untuk anugrah sebesar itu aku hanya perlu bersabar
Akuharap surat ini sampai padamu
Sekaligus ku kirimkam surat-surat sebelumnya yang tak pernah ku kirim
Hanya dua alasan yang membuatku mengirimkan surat ini besert bingkisan yang telah ku siapkan sejak delapan tahun lalu dan selalu ku simpan dengan baik
Sejak aku mengenalmu telah ku tekadkan untuk menyerahkan semua ungkapan prasaan dan bukti kesungguhanku padamu jika masanya tiba.
Jika Allah memberi pertanda dan membuang satu kemusthilan
sehingga aku bisa bersamamu.
Kedua,jika aku merasa waktuku akan tibatak lama lagi.
Tiga tahun ini,kesehatanku memang kurang baik.
Mungkin pengaruh masa muda dulu.
Satu-satunya yang kusesali adalah itu tak bisa membuatku mengejar wjahmu,dan menikmati keindahan dan ketulusan.
Hal yang dulu selalu ku lakukan,memandang dari jauh dari depan rumah dimana daun-daun nusaindah terserak.melihatmu bicara
dan tertawa membuatku merasa hidup
barangkali memang harus begini ketentuan Allah
bahwa selamanya aku bisa memilikimu dalam angan,harapan,dan impian
tak pernah ku sesali pilihan yang ku buat
sebab,bisa memiliki harapan untuk bersamamu lebih dari cukup bagiku
sebab,seperti yang pernah ku katakana sebelumnya,
aku tak pernah punya cita-cita
dan perempuanku yang memberiku cita-cita itu
aku mencintaimu,teramat sangat
pada batas terdalam cinta yang mungkin di rasakan seseorang
dan telah ju buktikan semampuku
delapan belas tahun meneropong kebahagiaanmu
melihat anak-anakmu tumbuh besar,memberiku rasa aman
sebab kini aku tahu sekalipun aku tak ada,
mereka akn menjadi perisai dan yang baik bagimu
bingkisan ini harus ku sampaikan kepadamu
bagian dari harapan indah yang ku bangun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar