Sabtu, 04 Juli 2009

Belajar berfikir dewasa

Dalam hidup kadang kita tidak bisa membaca diri kita sendiri. Apakah kita sudah bisa di katagorikan orang yang sudah dewasa apa belum. Sebagai contoh diri saya sendiri. Saya tidak bisa menilai diri saya,apakah saya sudah bisa berfikir dewasa apa belum. Saya baru sadar bahwa saya harus bisa membaca diri saya sendiri,karena membaca diri sangat membantu untuk hidup kita lebih baik. Langkah-langkah apa saja yang harus saya lakukan untuk bisa lebih baik ?.

Menurut Shuhu,seorang instruktur senam pernafasan Kebumen. ” Bahwa kita harus bisa menerima dan memberi.“,di sampaikan beliau setelah latihan senam pernfasan,selasa 13 mei 2008 malam di gedung DPU Kebumen.Maksud dari apa yang di sampaikan beliau adalah. Kita bisa menerima dengan senang hati,lapang dada,tanpa ada tekanan,walaupun apa itu bentuknya. Entah itu berupa benda,kata-kata,rasa,ataupun apa yang di tujukan dapa diri kita. Kita terima dengan rilek,lentur,dan penuh keceriaan. Sedangkan yang di maksud dengan memberi adalah. Kita berikan,keluarkan sebagian dari diri kita,entah itu benda,rasa,ilmu,ataupun yang lain. ” Jika kita menerima terus menerus,atau memberi terus. Hidup kita tidak akan nyaman,tidak sehat.”,tambah Shuhu.

Memang,yang di sampaikan Shuhu lebih menitik beratkan pada sektor kesehatan. Tapi,di sisi lain bisa kita ambil pelajarannya dan di terapkan sebagai pembelajaran diri. Tentunya untuk belajar membaca diri dan melatih kedewasaan. Dengan kita sadar apa yang kita lakukan,kita tau kelemahan diri,itu akan menanamkan pola pikir yang lebih dewasa dan bijak. Kita jadi tau langkah apa yang harus kita lakukan untuk hidup lebih baik.

Kita sadar,bahwa di Dunia ini tidak ada yang sempurna. Tapi apa salahnya kalau kita belajar untuk bisa lebih baik,lebih dewasa,dan lebih bijak. Dengan berbagai masukan,kritikan,bahkan hujatan dari orang-orang di sekitar kita. Kalau kiata bisa meneriman dengan tenang,santai,rilek,enjoi,dan sabar. Seperti apa yng di sampaikan Shuhu. Kita bisa mengambil banyak hikmah dari semua itu,dari hal seperti itulah kita bisa membaca diri,mengoreksi diri,dan bisa berfikir secara dewasa. Dengan belajar berfikir dewasa dan berfikir lebih bijak,hal tersebut bisa mengurangi sifat egois yang tinggi dan lebih bisa menghargai orang lain,bahkn kesabaran diri.

Selain kedua cara tersebut “menerima dan memberi”,sebenarnya masih banyak hal atau cara yang bisa membuat kita lebih bisa berfikir dewasa dan hidup lebih baik. Dengan memahami kedua hal tersebut,saya akan mencoba untuk melakukan apa yang di sampaikan Shuhu.Menerima dan memberi.

Tidak ada komentar: